Apa artinya Natal?
oleh Keith Green
Asal usul Natal
Di abad yang ketiga Masehi, suatu hal yang ajaib terjadi. Konstantin, kaisar Roma menjadi seorang Kristen. Selama hampir 300 tahun orang Kristen telah mendoakan keselamatan kaisar mereka. Tidak ada yang mempercayainya! Tetapi akhirnya diterbitkan dekrit dari Kaisar... Kekristenan dijadikan agama resmi kerajaan. Setiap orang didorong untuk menerima Yesus Kristus sebagai Penguasa dan satu-satunya ilah. Karena tidak mau mengambil resiko dipandang sebagai tidak berkerjasama (dan mempercayai bahwa menjadi Kristen merupakan langkah yang paling aman dari sudut pandang politik dan sosial), hampir setiap orang di dalam kekaisaran membuat "pengakuan iman" dan memeluk agama baru ini. Ini, tentu saja, begitu menggirangkan Konstantin.
Setelah beberapa waktu timbullah satu masalah yang besar. Apa yang harus
mereka lakukan dengan ilah-ilah yang lain? Dan bagaimana dengan semua
pesta dan perayaan besar yang sudah menjadi sebagian dari kehidupan
mereka, terutamanya perayaan Saturnalia musim sejuk dan perayaan musim
semi ekuinoks? Sebelum pertobatan Konstantin, seluruh kekaisaran akan
dengan penuh kegairahan merayakan perayaan-perayaan dengan persembahan
kepada dewa dan dewi mereka. Apa yang harus mereka lakukan sekarang?
Kaisar Konstantin tahu bahwa walaupun secara eskternal mereka telah
mengakui Kekristenan, mereka tidaklah rela dengan begitu saja meniadakan
perayaan-perayaan yang begitu mereka senangi. Apa yang dimilikinya
adalah satu kerajaan penuh dengan "petobat dan belum bertobat"!
Ketidak-puasan dan keresahan rakyatnya semakin memuncak dan sang kaisar
tahu bahwa sesuatu harus dilakukan. Jadi, karena tidak punya jalan
keluar yang lain, ia mengumumkan dua liburan "religius" yang utama.
Tanggalnya diambil dari perayaan besar yang sudah diadakan sejak turun
temurun itu. Ia mendeklarasikan tanggal 25 Desember (sejak berabad-abad
dirayakan sebagai hari ulang tahun matahari, Saturnalia) sebagai
perayaan hari ulang tahun Kristus. (Walaupun para ahli sejarah
menyatakan bahwa Yesus besar kemungkinan lahir di bulan Oktober.) Satu
misa besar atau kebaktian religius diadakan memperingati kelahiran Yesus
pada hari itu (sebab itu, Christ-mas atau misa-Kristus). Sang Kaisar
juga mendeklarasikan tanggal hari perayaan musim semi ekuinoks untuk
merayakan kebangkitan Kristus. (Penekanan yang lama pada perayaan musim
semi itu adalah penyembahan pada dewi kesuburan, yang darinya kita
mendapatkan simbol kelinci Paskah [Easter Bunny].) Massa yang menggerutu
itu akhirnya dapat ditenangkan apabila mereka menyadari bahwa mereka
dapat sekali lagi merayakan hari-hari perayaan yang besar itu. Ya,
walaupun perayaan itu memang sudah diberikan nama yang lain, dan mereka
mungkin harus melewati beberapa "upacara religius", tetapi setidaknya
hal-hal yang lain masih normal, dan perayaan-perayaan yang mereka
senangi masih dapat dirayakan dengan penuh kegairahan.
Santa Klaus (St. Nick)
Sejarah pria yang bernama Nicholas (yang akhirnya dijadikan santo oleh Gereja Katholik) agar kurang jelas and samar-samar. Tetapi hal yang menonjol dari karakternya adalah - ia mengasihi orang miskin dan yang melarat, dan di setiap Natal ia akan memberikan hadiah kepada para janda dan anak-anak yatim piatu. Ia dikasihi oleh semua orang, terutamanya anak-anak. Demikianlah bagaimana tradisi dan praktik memberikan hadiah dimulai. Fantasi dongeng yang disebut Santa Klaus berkembang sejalan dengan waktu sejak berabad-abad yang lalu dan sekarang Santa Klaus merupakan imej dari Natal sekuler, di mana di Amerika saja, rata-rata US$150 digunakan untuk membeli hadiah bagi setiap orang!Arti Natal yang Sesungguhnya
Saya telah mendengar banyak percakapan (terutama oleh orang Kristen) mengenai arti Natal yang sesungguhnya. Saya telah menyaksikan bagaimana orang Kristen terjerat dengan kesibukan Natal. Mereka meluangkan begitu banyak jam, bahkan berhari-hari, di pusat perbelanjaan berusaha mencari hadiah untuk diberikan kepada sahabat dan famili yang sudah mempunyai segala yang mereka butuhkan... duduk dengan tegang di sekitar pohon cemara sambil menanti mereka membuka hadiah yang telah Anda belikan bagi mereka, dan di pihak mereka, mereka berusaha untuk kelihatan kaget dan berseru dengan sukacita... orang tua mengajarkan kepada anak-anak apa yang mereka sebutkan sebagai "dogeng yang tidak merbahaya" - kisah tentang Santa dan bagaimana "ia akan membawakan banyak hadiah, jadi sebaiknya Anda jangan nakal." Dan pada waktu yang bersamaan, dunia penuh dengan orang yang kelaparan dan serba kekurangan, yang seolah-olah dengan diam memandang melalui jendela rumah Anda mengemis sisa makanan, atau kain lapok guna menyelimuti dan melindungi mereka dari kedinginan malam, mengharapkan satu jawaban kepada penderitaan, kemelaratan dan penindasan yang mereka alami.
Apabila kita menghitung semua uang yang telah kita hamburkan, di musim
di mana arti yang terbesar adalah Bapa memberikan kita Putra-Nya yang
satu-satu, yang datang untuk hidup dan mati bagi kita, kita harus
berseru menentang ketidakadilan orang Kristen yang memiliki begitu
banyak dan melakukan begitu sedikit. Arti sesungguhnya Natal
adalah memberikan diri kita kepada pekerjaan menyebarkan Injil.
Memproklamirkan kebebasan kepada tawanan! Memberikan roti kepada mereka
yang lapar, dan mengarahkan mereka kepada Roti Kehidupan, memenuhi jiwa
mereka yang kelaparan.
Jadi apa arti Natal bagi sobat ???
Jadi apa arti Natal bagi sobat ???
Sumber : cahayapengharapan